Mal Cihampelas Walk Hadirkan Kesenian Minahasa di HUT ke-77 Kemerdekaan RI

DCIM\100MEDIA\DJI_0973.JPG

Bisnishotel, BANDUNG – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI mal Cihampelas Walk Bandung atau sering disebut mal Ciwalk turut mempersembahkan kesenian Minahasa.

Kesenian Minahasa merupakan kesenian yang berasal dari Sulawesi Utara. Kesenian Minahasa sendiri terdiri dari masambo, tarian, alat musik, kesusastraan, dan kerajinan.

Namun, pada pegelaran seni yang dipersembahkan dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di area union park mal Ciwalk hanya tarian khas Minahasa seperti Tari Maengket, Tari Katrili, dan Tari Kabasaran.

Setiap tarian yang dihadirkan memiliki makna tersendiri diantaranya, Tari Maengket merupakan tarian yang hanya dimainkan pada waktu panen padi. Tarian ini terdiri dari tiga babak, yaitu maowey kamberu, marambak, dan lalayaan.

Tari Katrili merupakan tarian tradisional dari masyarakat Minahasa yang dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol ketika datang ke ranah Minahasa beberapa abad silam. Tari Katrili biasanya dibawakan oleh penari pria dan wanita yang dibawakan dengan riang gembira.

Adapun Tari Kabasaran merupakan jenis tarian perang masyarakat Minahasa. Tari Kabasaran sering disebut Kawasaran yang artinya orang yang kuat, disegani, ditakuti dan berkuasa.

Istilah kabasaran sendiri merupakan perubahan dari kawasaran. Kawasaran berasal dari kata “wasar” yang artinya ayam jantan aduan yang dipotong jenggernya (sarang) agar lebih galak saat diadu.

Tari Kabasaran umumnya terdiri dari tiga babak, yakni :

  1. Cakalele atau Sumakalele, artinya berperang, berlenggak-lenggok dengan penuh keberanian yang mencerminkan perang orang-orang Minahasa di zaman dulu.
  2. Kumoyak, artinya mendoakan musuh yang telah dikalahkan agar jiwanya diterima oleh Tuhan, biasanya pada babak ini gerakannya hanya mengayunkan senjata tajam pedang atau tombak turun.
  3. Lalayaan atau Lumionda, artinya mencerminkan tarian kemenangan karena sudah berperang dan mengalahkan musuh. biasanya penari meletakkan tangan dipinggang sambil menari-nari.

Pergelaran kesenian dan budaya ini sangat menarik antusias pengunjung. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya penonton kurang lebih 350 orang turut menyaksikan Kesenian Minahasa dari Sulawesi Utara.

Excel Wuwung, Ketua Sanggar Seni dan Budaya Jawa Barat menyampaikan harapannya agar kita sebagai warga Negara Indonesia yang memiliki ragam budaya dapat melestarikan setiap budaya dari daerah masing-masing.

“Kami disini sebagai penerus generasi harus tetap melestarikan budaya, karena jika bukan kita yang melestarikan mau siapa lagi.” Ujarnya kepada bisnishotel.id saat ditemui di lapangan (17/08/2022).

Related posts