FOTO : Survei LSI : Mayoritas Warga Jawa Barat Tidak Setuju Kekerasan Ekstrem

Dosen Komunikasi Politik Fisip Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan (kedua kanan) bersama Co-Founder & Executive Director Peace Generation Indonesia Irfan Amalee (dari kanan), Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Haidar Yamin Mustafa, dan Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Rizka Halida dipandu Moderator Aktivis Gender Imelda Islamiyati memaparkan materinya Diskusi Temuan Survei Opini Publik ‘Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat’, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6).

Dosen Komunikasi Politik Fisip Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan (kedua kanan) bersama Co-Founder & Executive Director Peace Generation Indonesia Irfan Amalee (dari kanan), Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Haidar Yamin Mustafa, dan Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Rizka Halida memaparkan materinya Diskusi Temuan Survei Opini Publik ‘Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat’, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6).

Co-Founder & Executive Director Peace Generation Indonesia Irfan Amalee (dari kanan), Dosen Komunikasi Politik Fisip Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan, Koordinator Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Haidar Yamin Mustafa, dan Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Rizka Halida memaparkan materinya Diskusi Temuan Survei Opini Publik ‘Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem dan Intoleransi dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat’, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6).

Hasil temuan survei LSI yang dilakukan pada 16-29 Mei 2023, menunjukkan bahwa dukungan publik di Jawa Barat terhadap kekerasan ekstrem dan organisasi kekerasan ekstrem serta intoleransi saat ini cenderung menurun. Namun, masih ada sekitar 45 persen warga Jawa Barat tampak mendukung kekerasan ekstrem, terutama tindakan pergi berperang di negara lain untuk membela umat agamanya yang dianiaya. Hal ini perlu menjadi perhatian karena hingga saat ini cukup banyak warga yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan ikut berperang di sana. (Bisnis/Rachman)

Related posts