Bisnishotel, BANDUNG – Pameran ART IASR bertajuk “Milestone” hadir secara perdana di Lawang Wangi Creative Space. Pameran yang diusung dari para alumni seni rupa ITB menghadirkan karya-karya para lulusan dari berbagai angkatan dengan kurasi yang mencerminkan dinamika praktek seni rupa alumni masa depan.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) Rikrik Kusmara mengatakan bahwa melihat karya-karya mereka kita bisa melihat kembali bagaimana para seniman lulusan alumni seni rupa ITB berperan dalam menyumbangkan nilai kultural di dalam medan sosial seni rupa, baik praktek dan pemikiran di Indonesia maupun internasional.
“Kontribusi alumni seni rupa dan desain dari kampus ITB telah mengubah wajah Indonesia. Ini menjadi triger kepada mahasiswa untuk meningkatkan lebih baik kekaryaannya. Legenda pasar seni ITB perlu dimutakhirkan sesuai konteks jaman dan berdampak lebih kuat kepada masyarakat,” ujar Rikrik saat sambutan dalam pembukaan pameran ART IASR di Lawang Wangi Creative Space, Kamis (15/8/2024).
Berdasarkan data dari panitia terdapat 50 karya yang terpajang indah di galeri seni Lawang Wangi Creative Space. Terlihat keberagaman medium maupun tema-tema yang dipilih oleh para seniman menunjukan bagaimana eksplorasi para individu yang konsisten telah memperkaya khazanah seni rupa dalam beberapa dekade sejak berdirinya FSRD ITB.
Rifky Effendy selaku kurator sekaligus kordinator seni pada pameran tersebut menjelaskan bahwa setiap karya yang dihadirkan memiliki keflesibelan sekat seni rupa yang menunjukan lintas keilmuan beberapa terlibat dalan proyek-proyek bersifat kemasyarakatan, dunia kuliner, teknologi dan lain sebagainya.
“Berbagai perubahan paradigma seni adakalanya dipengaruhi suatu gerakan kelompok kultural tertentu maupun pemikiran baik lokal maupun global, selain tentunya dinamika perkembangan ekonomi,” kata Rifky atau akrab dipanggil Goro.
Sementara Erna Garnasih Pirous salah satu seniman senior seni rupa ITB angkatan 1960 menuturkan pada pameran perdana ART IASR ini, setiap generasi memiliki kekhasan dalam praktik seni yang disertai wawasan keilmuan serta pengalaman seninya masing-masing.
“Dalam perkembangan mutakhir praktek seni rupa, lintas bidang dalam dunia seni sangat lazim dilakukan para alumni, banyak lulusan bidang desain misalnya melompat pagar batas ke seni lukis, patung dan sebagainya, pun sebaliknya,” tutur Erna.
Sebagai contoh Agus Suwage, lulusan seni grafis tidak hanya membuat gambar (drawing) dan lukisan, ia juga mengeksplorasi media dengan cara mencampur penempatan medium gambar dengan dan perlbagai media industrial untuk menyajikan karya instalasi multimedia.
Demikian halnya dengan Tisna Sanjaya dengan eksplorasi seni grafis serta medium lain pada karya-karyanya. Serta alumni seni rupa ITB paling muda yakni Restu Taufik Akbar, lulusan seni lukis, melukis di atas permukaan logam stainless yang memantul menggunakan polyurethane, nitrocellulose dan vitrail.
Pameran seni rupa ini akan berlangsung mulai tanggal 15 Agustus sampai 8 September 2024 dan menyajikan karya seni lukis, patung, fotografi, cetak grafis, instalasi seni, dan lain-lain yang setiap karya menjadi ciri khas pencapaian karya masing-masing seniman.