Kementerian ESDM: Penutupan Proyek ADLIGHT

Konferensi Pers penutupan proyek ADLIGHT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di hotel Holidayinn Bandung – Istimewa

Bisnishotel, BANDUNG – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penutupan proyek Advancing Indonesia’s Lighting Market to High Efficient Technologies (ADLIGHT). Kegiatan ini bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Envitonment Programme (UNEP).

Berdasaikan hasil konservasi ADLIGHT memperkirakan proyeknya telah berhasil membantu industri LED sebagai lampu pijar yang hemat energi dan dapat diterima oleh masyarakat indonesia dengan daya produksi mencapai 30%.

“Sampai saat ini berdasarkan hasil konservasi sekitar 30% produksi LED dalam negeri diterima oleh masyarakat Indonesia,” ujar Perwakilan Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM, Ardian Marta Kusuma saat konferensi pers di hotel Holidayinn Bandung Pasteur, Rabu (8/5/2024).

Sementara itu, menurut Nasrullah Salim selaku National Project Manager ADLIGHT memaparkan program ADLIGHT merupakan program pemerintah dalam memajukan pasar lampu di Indonesia yang mana pihaknya melihat tingkat sebaran produk lampu impor di Indonesia mencapai 80%.

“Produk impor masih menguasai pasar lampu di Indonesia, padahal kenyataannya banyak lampur produk lokal yang dijual tetapi masyarakat lebih memilih lampu yang harganya murah,” papar Nasrullah.

“Sehingga pemerintah mendorong produk lokal untuk bisa digunakan oleh masyarakat melalui program ADLIGHT,” lanjutnya.

Dalam perjalanannya sejak tahun 2020, proyek tersebut telah mencapai berbagai capaian dalam membantu industri LED menjadi tuan rumah di negeri sendiri antara lain: (a) Penyusunan peta jalan lampu LED dan Survei Pasar bekerja sama dengan Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE dan transformasi bisnis industri melalui pendampingan industri LED nasional dan industri jasa keuangan, (b) Penerbitan KepMen ESDM no. 135.K/EK.07/DJE/2022 tentang SKEM dan Label Lampu LED dan KepMen turunannya terkait LSPro dan Lab Pengujian; serta (c) Penetrasi pasar lampu dalam negeri melalui pelaksanaan 25 pilot proyek di Kabupaten/Kota.

Adapun proyek percontohan tersebut untuk antara lain: (a) alat penerangan jalan di Lombok Barat, Dharmasraya, Palu, Wonosobo, Banjarmasin, Banyuwangi, Donggala, Sigi, Jambi, Sungai Penuh, Sumedang, Bandung, Garut, Klaten, Blitar, Lombok Tengah, Karo, Toba dan Sumba Barat Daya, (b) Pasar lampu dalam negeri pada bangunan gedung turut di dorong melalui pilot proyek di gedung Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Soeradji Tirtonegoro di Klaten yang nanti akan memberikan pengalamannya sebagai penerima hibah lampu LED dan peningkatan kapasitas tenaga teknis, dan (c) Desa Wisata Lombok Barat dan perumahan di Kementrian PUPR yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Melalui pendampingan Kementerian ESDM dan Proyek ADLIGHT pada skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam konservasi energi Alat Penerangan Jalan, proyek ADLIGHT berhasil mendukung Kabupaten Dharmasraya menjadi KPBU Unsolicited pertama di Indonesia diikuti oleh Kabupaten Lombok Barat. Sinergisitas yang baik antar para stakeholder dalam memperbesar upaya reduksi emisi nasional lewat retrofit sektor pencahayaan selaras dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2023 Tentang Konservasi Energi.

Proyek ini terdiri dari 3 komponen yaitu: (1) Dukungan kepada industri lampu lokal untuk mentransformasikan pasar ke arah sistem penerangan lampu yang berkualitas tinggi dan efisiensi energi tinggi, (2) Mekanisme regulasi, serta pemantauan pasar, verifikasi, dan penegakan hukum, (3) Penerapan model bisnis baru dan peningkatan kesadaran publik dalam rangka meningkatkan penetrasi dan aplikasi teknologi penerangan efisiensi tinggi.

Related posts