Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud

Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud/istimewa
Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud/istimewa
Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud/istimewa

Bisnishotel.com, UBUD – Pada akhir Juni lalu, ARTOTEL Group resmi meluncurkan pembukaan ARTOTEL Haniman-Ubud. Hotel baru ini terletak di pusat kota, hanya berjarak beberapa menit dari Puri Ubud dan objek-objek wisata. Hotel ini memiliki ciri khas khusus karena terdapat lukisan-lukisan abstrak khas Bali di dalamnya.

Bali pada sejarahnya memiliki cerita sendiri terkait lukisan abstrak. Di era 80-an, lukisan abstrak gaya Bali mendadak marak dijadikan dekorasi hotel-hotel yang baru yang dibangun di masa pemerintahan orde baru.

Dampak dari over-komersialisasi lukisan abstrak Bali ini tidak lagi ‘dibaca’ sebagai wacana seni rupa, karena dihadirkan tak lebih sebagai elemen estetis atau dekorasi semata bagi bangunan hotel.

Hal ini mengakibatkan gaya lukisan abstrak Bali pelan-pelan tersingkir dari kancah seni rupa nasional. Meskipun demikian, pelukis-pelukis abstrak Bali di zaman itu tidak surut untuk terus berkarya mengekspresikan gaya lukis abstrak mereka dan tetap memiliki karakter yang berbeda dari gaya-gaya abstrak di saat itu dan pelakunya sampai saat ini masih ada.

Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud/istimewa
Kemal Ezedine Kembalikan Kejayaan Lukisan Abstrak Bali Lewat Seni Mural di ARTOTEL Haniman-Ubud/istimewa

Baca Juga: Ada Pameran Seni Tunggal Karya Mein Lieber Prost di ARTOTEL Sanur-Bali

Kehadiran ARTOTEL yang lekat dengan komponen seni kontemporer didalamnya membuat pelukis muda Kemal Ezedine berpikir untuk mengembalikan gaya abstrak yang terintegrasi dengan bangunan hotel.

Keberadaan ARTOTEL menjadi penting untuk melihat posisi lukisan abstrak dan relasinya dengan kebutuhan interior hotel di Bali.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Kemal terinspirasi untuk menggunakan gaya mural untuk memvisualkan gaya lukisan abstrak.

Lewat goresan-goresannya di ke 22 kamar tamu di ARTOTEL Haniman-Ubud, Kemal berupaya mengembalikan gaya lukisan abstrak itu pada visual-visual mendasar dari lukisan abstrak itu sendiri, yaitu elemen warna, bentuk, garis, komposisi,dan bidang gambar.

Menurutnya, penggabungan antara hotel dan wacana seni itu akhirnya bisa dijawab dengan keberadaan ARTOTEL. Adanya ARTOTEL menjadi penting untuk melihat dan membicarakan kembali  tentang lukisan abstrak Bali.

Related posts