Bisnishotel.com, BANDUNG – Islandia merupakan negara di bagian utara bumi yang memiliki kekayaan budaya tersendiri. Tak banyak diketahui banyak orang, negara ini ternyata memiliki makanan khas dari ikan hiu, yaitu Hákarl.
Orang Islandia tidak memakan daging ikan hiu secara mentah atau setengah matang karena beracun. Oleh karena itu, daging ikan hiu harus difermentasi di sebuah ruangan berbulan-bulan.
Proses fermentasi yang berlangsung lama itu bertujuan untuk melenyapkan kandungan racun dalam daging. Akan tetapi dibalik hilangnya racun dalam daging ikan hiu, ada bau menyengat yang sulit dihilangkan.
Hákarl dibuat secara tradisional dengan cara membuang kepala, isi perut dan tulang hiu. Daging yang tersisa dipotong-potong menjadi ukuran sedang, dicuci, lalu diletakakn di bawah tumpukan batu.
Baca Juga: Tahu Bau, Kuliner Unik dari Tiongkok
Daging ini dihimpit dengan bebatuan besar dan dibiarkan membusuk selama 6-8 minggu. Kemudian daging digali kembali, dibersihkan dan digantung agar terkena selama 2-4 bulan. Setelahnya, bagian daging yang berubah menjadi coklat dibuang, sementara daging yang berwarna putih diambil untuk konsumsi
Meskipun sering dideskripsikan sebagai makanan paling menjijikkan dan berbau menyengat di seluruh dunia, namun sebenarnya hákarl memiliki tekstur lembut dan tetap meninggalkan ciri daging ikan.
Biasanya, daging ikan hiu ini disantap sambil ditemani dengan Brennivín, yaitu minuman beralkohol dengan kandungan sangat tinggi khas Islandia.
Fotografer