Asal Usul Kota Denpasar Ternyata Berawal dari Sebuah Taman

Asal Usul Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Sebuah Taman
Asal Usul Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Sebuah Taman

Bisnishotel.com, DENPASAR – Ibukota Provinsi Bali, Denpasar tentu banyak dikenal oleh masyarakat. Terlebih lagi, kota tersebut terletak di Pulau Bali yang merupakan destinasi wisata dunia.

Namun, hingga kini tidak banyak orang yang mengetahui betul bagaimana sejarah terbentuknya Kota Denpasar hingga seperti sekarang.

Dalam sejarahnya, Denpasar adalah sebuah taman. Namun, taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya karena merupakan taman kesayangan dari Raja Badung pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya.

Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam.

Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam. Oleh karena itu, tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.

“Jika dibandingkan dengan sekarang, taman tersebut semacam villa persitirahatan,” ujar AA Ngurah Putra Darmanuraga, penekun sejarah sekaligus tokoh di Puri Pemecutan.

Nama Denpasar sendiri terdiri dari dua kata, yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar. Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di utara pasar.

Kini, taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali. Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788. Pembentukan kota ini mengalami proses yang panjang, bahkan sejak Pulau Bali masih ditinggali oleh kerajaan-kerajaan.

Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan. Nama Denpasar muncul pada saat wilayah yang dahulunya disebut sebagai wilayah Badung ini dipimpin oleh dua kerajaan, yaitu Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya.

Menurut peneliti sejarah Kota Denpasar yang juga Guru Besar Sejarah Fakultas Sastra Unud, AA Bagus Wirawan, di saat itu terdapat dua puri yang menandakan adanya dua pemerintahan, yaitu Puri Alang Badung dan Puri Pemecutan.

Kedua pemerintahan tersebut sebenarnya dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula. Pembagian dari keduanya pun cukup jelas dengan wilayah barat Tukad Badung yang dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan sebelah timur Tukad Badung pimpin oleh Puri Jambe Ksatrya. (Sumber: Denpasar Kota)

Baca Juga: Kemenparekraf Gelar Gerakan BISA dan BALASA di Kabupaten Bandung

Related posts