Hari Ibu, Kebijakan Bandung Disorot

Talkshow Hari Ibu di Artotel Suites Aquila Bandung, Senin (22/12/2025) – Bisnis / CHS

Bisnishotel.id, BANDUNG — Peringatan Hari Ibu menjadi momentum refleksi atas peran strategis perempuan dalam pembangunan, sekaligus ruang kritik terhadap kebijakan publik yang dinilai belum sepenuhnya berpihak pada perempuan. Isu tersebut mengemuka dalam talkshow bertajuk “Ibu Tangguh, Negeri Tumbuh: Merayakan Perempuan yang Tidak Pernah Menyerah” yang digelar komunitas Jurnalis Lifestyle Bisnis (JLB) di Artotel Suites Aquila Bandung, Senin (22/12/2025).

Perwakilan panitia JLB, Taufiq, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda perdana sejak komunitas tersebut resmi diluncurkan pada Februari 2025. Menurutnya, sosok ibu kerap menjadi fondasi utama pendidikan karakter dan nilai kehidupan, meski perannya sering luput dari sorotan.

“Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Peran besar itu sering dijalani dalam sunyi, dari bangun tidur hingga kembali beristirahat,” ujarnya saat sambutan acara.

Diskusi lintas sektor ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua Umum PPKM Kabupaten Bandung Dewi Ayu Wulansari, Head of Marketing Communication PT Eigerindo MPI Eva Fitri Yeni, Aktivis Perempuan Sapa Institute Sri Mulyati, serta Dosen Ilmu Komunikasi Telkom University Husnita.

Dr. Husnita menegaskan bahwa Hari Ibu memiliki makna filosofis yang kuat dan tidak sekadar bersifat seremonial. Ia menyebut terdapat tiga pilar utama dalam peringatan Hari Ibu, yakni pembangunan bangsa, kesetaraan akses pendidikan, dan penjagaan martabat perempuan.

“Ibu yang tangguh dengan kemampuan multitasking-nya menjadi kunci lahirnya generasi muda yang kelak membangun negeri,” kata Husnita.

Dewi Ayu Wulansari menyoroti kontribusi ibu rumah tangga dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia menilai banyak usaha perempuan berangkat dari kebutuhan sederhana, tetapi mencerminkan daya juang tinggi tanpa mengabaikan peran keluarga.

“Banyak ibu memulai usaha hanya untuk menambah uang jajan anak, tetapi di balik itu ada perjuangan besar yang sering tidak terlihat,” ujarnya.

Sementara itu, Sri Mulyati menilai telah terjadi pergeseran signifikan dalam peran perempuan, khususnya di wilayah pedesaan. Perempuan kini tidak lagi terbatas pada peran domestik, melainkan mulai terlibat dalam pengambilan keputusan di ruang publik melalui gerakan feminisme berbasis komunitas.

Di sisi lain, Eva Fitri Yeni menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental ibu di tengah tuntutan peran ganda. Ia memperkenalkan konsep forest bathing sebagai salah satu metode sederhana untuk meredakan stres dan menjaga keseimbangan emosional.

“Berada di alam bersama keluarga bukan hanya rekreasi, tetapi juga proses pemulihan mental bagi ibu dari tekanan rutinitas sehari-hari,” tutur Eva.

Melalui diskusi ini, JLB berharap peringatan Hari Ibu tidak berhenti pada apresiasi simbolik semata, tetapi menjadi dorongan bagi pemerintah daerah, termasuk Pemkot Bandung, untuk merumuskan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan perlindungan perempuan dalam berbagai sektor kehidupan.

Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Talkshow Hari Ibu, perjalanan komunitas Jurnalis Lifestyle Bisnis yang didukung oleh Artotel Suites Aquila Bandung, JNE, Telkomsel, Lemonilo, Cihampelas Walk, GH Universal, Ron 88, Oriskin, Tuku, Eiger, de Braga, Dunkin Donuts, Fox Lite Majalaya, Ardami, Lozy, dan Grapari.

Related posts