
Bisnishotel.id, CIMAHI — Di tengah menjamurnya restoran modern dan kuliner cepat saji di wilayah Bandung Raya, rumah makan Tuang Ngeunah Hj. Maya di Cimahi tetap menjadi pilihan utama bagi para pecinta masakan Sunda otentik. Mengusung konsep prasmanan tradisional, rumah makan ini menyajikan lebih dari 30 pilihan lauk dan sayur segar khas tanah Pasundan.
Didirikan lebih dari satu dekade lalu, Tuang Ngeunah Hj. Maya bukan hanya menyajikan cita rasa otentik, tapi juga menghadirkan pengalaman makan yang mengedepankan kearifan lokal. Nama “Tuang Ngeunah” sendiri dalam Bahasa Sunda berarti “makan yang enak”, dan ungkapan tersebut tidak sekadar slogan.
Saat tim Jelajah Pesona Jabar Bisnis Indonesia berkunjung, antrean pengunjung sudah tampak sejak pukul 11.00 siang. Interior restoran dirancang sederhana dengan sentuhan kayu dan ukiran khas Sunda, menambah suasana hangat dan kekeluargaan.
Aroma gurih dari ikan bakar, ayam goreng serundeng, dan sambal terasi yang baru diulek menggoda sejak pertama melangkah masuk.
Salah satu menu unggulan adalah karedok leunca dan sambel dadak yang disajikan segar langsung di cobek. Sementara itu, ikan mas goreng dan pepes tahu menjadi favorit pelanggan yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga lokal hingga wisatawan dari luar kota.
Menurut Hj. Maya, pemilik sekaligus peracik bumbu utama, kunci keberhasilan rumah makan ini adalah konsistensi rasa dan penggunaan bahan-bahan segar dari pasar tradisional.
“Setiap pagi saya masih turun langsung memilih sayur dan ikan. Rasa tidak boleh berubah,” ujarnya kepada tim Jelajah Pesona Jabar Bisnis Indonesia, Senin (14/7/2025).

Strategi tersebut terbukti efektif di tengah tantangan industri kuliner yang kompetitif. Data internal mencatat rata-rata kunjungan harian mencapai 200 orang, dengan peningkatan signifikan pada akhir pekan dan musim liburan.
Salah satu pengunjung, Risa Damayanti (35) menyebutkan Tuang Ngeunah Hj. Maya sebagai salah satu contoh keberhasilan UMKM kuliner yang mampu bertahan dan tumbuh di tengah gempuran digitalisasi dan tren makanan global.
“Kekuatan lokalitas dan pengalaman rasa yang konsisten menjadi faktor pembeda, sehingga rasanya tetap enak dan pastinya menggugah selera,” katanya.
Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau, mulai dari Rp7.000 hingga Rp50.000 per lauk, membuatnya dapat diakses berbagai segmen masyarakat. Sistem prasmanan pun memberi kebebasan bagi pengunjung dalam memilih porsi sesuai kebutuhan.
Berlokasi di Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum SH, Baros, Cimahi, restoran ini menjadi destinasi kuliner alternatif yang mengombinasikan citarasa tradisional dengan pelayanan yang bersih dan tertata.
Dengan kapasitas ruang makan yang luas dan parkir memadai, Tuang Ngeunah Hj. Maya siap menyambut lebih banyak pelanggan ke depannya.
Seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner lokal, rumah makan seperti ini menjadi simbol kekuatan ekonomi rakyat berbasis budaya. Konsistensi dalam kualitas, pelayanan, dan pengelolaan usaha menjadi kunci agar tetap relevan dan berkelanjutan.
Berita ini merupakan bagian dari publikasi program Jelajah Pesona Jabar yang didukung oleh Bank Indonesia Perwaklan Jawa Barat, Bank BJB, dan JNE.
