Bisnishotel.com, BANDUNG – Minuman berkarbonasi atau soda adalah salah satu minuman favorit yang membuat peminumnya menjadi kecanduan.
Namun, minuman yang memberikan sensasi di lidah ini mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit. Jika minuman berkarbonasi dikonsumsi secara terus-menerus, maka minuman ini bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal dan obesitas.
Salah satu kandungan berbahaya dalam minuman berkabonasi adalah asam fosfat. Kandungan asam fosfat tinggi pada soda dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Faktanya, asam fosfat merupakan bahan kimia untuk menghilangkan karat pada besi sehingga tidak baik untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Hilangkan Sariawan Dengan Cara Ini
Kandungan berbahaya lainnya adalah sodium. Kandungan sodium tinggi pada soda dapat menumpuk racun dalam darah. Penyakit lain yang disebabkan kelebihan mengonsumsi sodium adalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan gagal ginjal.
Soda mengandung pemanis buatan. Kandungan pemanis buatan dalam soda lebih tinggi kadarnya dibandingkan gula normal. Jika soda dikonsunsi sebanyak dua kali sehari, ada kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal.
Selain asam fosfat, sodium dan pemanis buatan, soda juga mengandung kafein. Kafein adalah zat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko gagal ginjal. Soda juga mengandung sirup jangung dengan kandungan fruktosa tinggi. Fruktosa tinggi memiliki kandungan kalori yang tinggi pula sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi minuman berkarbonasi dan mulai untuk melakukan diet soda. Salah satu tips agar tidak kecanduan soda adalah dengan mengganti menu soda menjadi teh, kopi, jus atau air putih.
Tips lainnya adalah jika ingin mengonsumsi soda, segera alihkan pikiran Anda untuk mencari camilan pengganti soda yang lebih menyehatkan misalnya buah-buahan atau kacang-kacangan. Selain itu, yang terpenting adalah kuatkan niat dan tekad untuk melakukan diet soda. (Boldsky)
Fotografer