Bisnishotel, BANDUNG – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mencatat kunjungan wisatawan saat perayaan Natal akhir pekan kemarin masih di bawah target.
Ketua PHRI Jabar, Herman Muchtar mengatakan momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) untuk kota Bandung okupansinya ditargetkan di angka 80 persen, dan jabar di targetkan 60-65 persen.
“Pencapaiannya masih belum merata ada yang tercapai dan tidak, terlihat pencapaian hotel banyak didominasi oleh hotel bintang 4 dan 5, sedangkan untuk bintang 3 dan bintang melati belum tercapai,” kata Herman di Bandung.
Dengan pencapaian yang belum maksimal saat libur Natal 2022, Herman berharap pada libur tahun baru 2023 banyak wisatawan datang ke Jabar dan menginap di hotel yang berada di objek wisata.
“Mudah-mudahan okupansi hotel di tahun baru akan membaik. Saat ini hotel-hotel yang memiliki okupansi tinggi berada di Kota Bandung, Kab.Bandung Barat, Kota Bogor, dan Cirebon,” ungkapnya.
Terlihat berdasarkan hasil pantauan Bisnis kepada salah satu hotel bintang 4 di Kota Bandung, Aston Pasteur mencatat okupansi hotel saat ini mencapai 90 persen dari 215 kamar yang tersedia telah terbooking sekitar 150 kamar.
Jika dibandingkan dengan okupansi hotel tahun 2021, hotel Aston Pasteur mengalami peningkatan okupansi sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.
Marketing Communication Officer Aston Pasteur Bandung, Yogie Fauzi Rizal optimis periode okupansi ini akan bertahan hingga awal tahun baru 2023.
“Periode okupansi yang tinggi kemungkinan akan bertahan pada minggu awal tahun 2023 karena beberapa sektor pekerjaan harus memulai rutinitasnya kembali, Rabu (28/12/2022).
Tak lepas kenaikan okupansi yang tinggi tersebut diimbangi oleh program-program hotel yang sedang berjalan dalam menyambut malam pergantian tahun baru 2023 sebagai momen yang tidak pernah terlupakan bagi setiap orang.
Yogiepun mengharapkan kedepannya tidak hanya okupansi hotel saja yang meningkat tetapi pada bidang Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) dapat meningkat.
“Saya berharap kedepannya tidak hanya okupansi hotel saja yang meningkat namun diimbangi dengan MICE karena hal tersebut merupakan salah satu pendorong utama pengembangan destinasi pariwisata khususnya di perhotelan,” harapnya.