Bisnishotel, BANDUNG – Crown Group, perusahaan pengembang terkemuka yang berbasis di Sydney Australia, membukukan nilai transaksi secara online sebesar Rp65 miliar untuk apartemen ARTIS.
Meskipun peluncuran ARTIS di Indonesia pada 12 Desember 2020 masih dalam masa PSBB di Jakarta, tidak menyurutkan antusiasme para calon investor yang datang baik secara fisik maupun virtual.
“Antusiasme para calon investor sungguh di luar dugaan kami sebelumnya. Meskipun dengan protap Covid-19 yang sangat ketat, mereka masih rela menunggu giliran untuk bisa berkomunikasi langsung dengan perwakilan penjualan Crown Group Indonesia,” kata Head of Sales & Marketing Crown Indonesia Tyas Sudaryomo.
ARTIS menjadi proyek hunian vertikal pertama dari Crown Group yang diluncurkan pertama kali di Indonesia, mendahului Sydney, Melbourne dan China.
Didesain oleh Koichi Takada Architects terinspirasi oleh seni menggambar yang akhirnya memunculkan konsep desain Art in Motion yang memiliki dua menara putih melengkung yang mencolok dikelilingi oleh “pita” putih yang berliku-liku.
Desain Konsep ARTIS juga menggambarkan semangat Crown Group akan inovasi yang berkelanjutan, sebagai salah satu pengembang swasta terbesar di Australia.
Terletak di area sudut seluas 2.070 meter persegi di 175 Sturt Street, bangunan ini akan menampung 153 unit apartemen dan dengan satu, dua dan tiga kamar tidur yang mewah serta griya tawang.
Sementara itu, CEO Crown Group Iwan Sunito mengungkapkan terjadi peningkatan laba dan penjualan off-the-plan pada tahun buku 2020, meskipun adanya gangguan yang ditimbulkan oleh pandemi.
Laporan keuangan satu tahun terakhir (2019–2020) termasuk empat bulan pertama pandemi dan lockdown nasional, menunjukkan terjadi kenaikan jumlah akad jual beli dan serah terima unit hingga 25% yang apabila digabungkan bernilai Rp4,6 triliun.
Pendapatan perusahaan (tahun keuangan 2019–2020) didapatkan dari penyelesaian proyek Waterfall by Crown Group senilai Rp3,95 triliun di Kawasan Waterloo, Sydney dengan proses serah terima yang terjadi pada saat puncak pandemi Covid-19.
“Ke depan, kami akan melanjutkan dengan proyek hunian vertikal pertama kami di Brisbane,” tambahnya.
Keputusan Crown Group untuk melanjutkan proyek-proyek barunya juga didasarkan pada keyakinan bahwa perlambatan dalam aktivitas konstruksi hunian akibat melemahnya pasar saat ini akan menciptakan kekurangan pasokan di masa depan.
Untuk proyek hunian di Brisbane, Crown Group telah menunjuk arsitek asal Jepang, Kengo Kuma dan perusahaan lokal Plus Architecture untuk mendesain pembangunan hunian senilai Rp5 triliun yang berlokasi di 117 Victoria Street di West End.
“Prediksi saya adalah dalam dua hingga tiga tahun kedepan kita akan melihat permintaan besar-besaran yang tidak dapat terpenuhi karena kekurangan pasokan di area-area yang membutuhkan seperti CBD.”
“Dan ini berpotensi meningkatkan harga apartemen baru,” pungkas Iwan Sunito.