Cerita Jam Terbang, Begini Penjelasan dari Executive Chef Khas Hotel Semarang

Yana Hendriana, Executive Chef Khas Hotel Semarang, saat ditemui Bisnis pada Selasa (3/1/2023) siangBisnis

Bisnishotel, SEMARANG – Executive Chef Khas Hotel Semarang, Yana Hendriana, bukan orang baru di Kota Semarang. Di dapur, pria itu sudah punya puluhan tahun pengalaman. Lebih-lebih di Kota Lumpia. Tak heran jika Yana paham betul selera lidah warga Semarang.

“Kalau rasa, Semarang suka yang agak asin. Jadi kadang kita bermainnya ekstra di lidah. Berbeda dengan Jawa Timur yang mengutamakan rasa pedasnya. Di sini, ada manisnya,” jelas Yana saat ditemui Bisnis pada Selasa (3/1/2023) siang.

Selain masalah rasa, Yana menyebut Kota Semarang juga begitu sensitif dengan kuantitas makanan yang dihidangkan. “Kita menjual 50 gram lebih banyak, supaya menarik di plating-nya. Kelihatan lebih banyak,” jelasnya. Dari segi plating pun, Kota Semarang punya seleranya sendiri. Yana menyebut, menu yang disajikan mesti menarik secara presentasi.

Dari sekian banyak karakter itu, Yana menjelaskan bahwa Khas Hotel Semarang berupaya untuk bisa memenuhi setiap ekspektasi tamu yang datang. Tentunya, tak cuma ekspektasi dari segi rasa. Dengan konsep muslim lifestyle yang diangkat Khas Hotel Semarang, Yana dan timnya mesti memeras otak buat memanfaatkan sebaik mungkin bahan-bahan masakan yang terbatas.

“Halal food itu adalah tantangan, bagaimana cara kita menampilkan bahan yang terbatas untuk bisa berkembang. Seperti pada kue yang harus pakai liquor, atau menu chinese food yang biasanya menggunakan arak. Kita jadi harus memainkan rasa tanpa bahan itu,” jelas Yana.

Lebih lanjut, Yana sendiri menjagokan menu-menu tradisional Kota Semarang sebagai menu andalan Khas Hotel Semarang. Alasannya, untuk menjaga reputasi dan nama baik hotel. “Menu kita betul-betul makanan khas Semarang. Ada tahu gimbal sebagai makanan pembuka. Main course, kita punya ayam goreng khas Semarang. Bahkan di breakfast, kita punya lontong glewo, ini makanan jadul banget. Bahkan waktu saya perkenalkan, sebagian bingung,” ungkapnya.

Selain menu-menu tradisional, Yana juga berupaya untuk mengeksplorasi aneka jajanan atau street food yang juga khas Kota Semarang. “Kita bikin semisal pada event tahun baru kemarin. Apa yang sekiranya jarang ada di sini kita masukkan. Seperti menu angkringan, orang lihat biasanya hanya di pinggir jalan. Tetapi kemarin saya praktikkan, tamu-tamu dari Jakarta, dari luar Semarang, justru sangat tertarik,” tuturnya.

Sedikit bocoran dari Yana, diungkapkan bahwa dalam waktu dekat Khas Hotel Semarang bakal memperkenalkan menu Lumpia Bandeng. Menu itu dipilih untuk mengeksplorasi dua hidangan yang sudah menjadi ciri khas Kota Semarang.

“Tidak hanya local food juga yang kita buat di sini. Jadi ada beberapa macam makanan yang kita kombinasikan. Antara western dan local kita kombinasikan juga. Akan kita lihat momennya,” jelas Yana.

Related posts