Menstruasi? Hindari Makanan Ini

Ilustrasi PMS/Boldsky

Bisnishotel.com, BANDUNG – Menstruasi adalah siklus bulanan yang dialami setiap wanita. Masalah utama wanita saat menstruasi adalah kram perut. Rasa sakit di perut dapat mengganggu kegiatan sehari-hari bahkan dapat menyebabkan perubahan suasana hati.

Kram perut saat menstruasi disebabkan oleh lapisan rahim ketika melepaskan hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin dapat mengaktifkan otot-otot rahim wanita sehingga menyebabkan kontraksi.

Dilansir Boldsky, berikut adalah daftar makanan yang harus dihindari ketika menstruasi:

  1. Kafein: Kandungan kafein dalam kopi, teh atau minuman ringan dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan ketegangan otot sehingga menimbulkan kram saat menstruasi.
  2. Alkohol: Mengkonsumsi minuman beralkohol saat menstruasi dapat menyebabkan kram dan kembung di perut bagian bawah. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan diuretik−mendorong produksi air seni.
  3. Daging merah: Daging merah dapat merangsang kram saat menstruasi. Kandungan asam arakidonat dapat merangsang hormon prostaglandin−penyebabkan kram.
  4. Olahan susu: Sama seperti daging merah, produk olahan susu seperti susu, yoghurt dan keju mengandung asam arakidonat yang dapat merangsang kram saat menstruasi.
  5. Makanan asin: Makanan asin−mengandung garam tinggi−dapat menyebabkan kram saat menstruasi. Selain itu, kandungan garam berlebih dapat menyebabkan retensi−penahanan zat yang seharusnya dikeluarkan.
  6. Mentimun: Mentimun mengandung natrium tinggi yang menyebabkan retensi dalam tubuh. Karena itu, hindari mengkonsumsi mentimun saat menstruasi.
  7. Makanan kaleng: Makanan kaleng−diawetkan− mengandung banyak natrium. Sebaiknya, jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan kaleng untuk kesehatan tubuh.
  8. Gorengan: Gorengan dapat meningkatkan hormone estrogen dalam tubuh. Ketika estrogen meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan kram saat menstruasi.

Perlu diingat bahwa kram atau nyeri perut dalam jangka waktu yang lama bisa disebabkan oleh faktor lain, misalnya infeksi. Jika kram atau nyeri berkelanjutan, sebaiknya segera periksa dan konsultasi ke dokter. (Boldsky)

Related posts

Leave a Comment